Selasa, 26 Februari 2013

Catatan kisah kita


Tiba-tiba saja ku teringat,...

Mengais rahmat di ujung syahdu,
Dalam pilar gulita malam,
Tersaruk kaki menyadari pongah diri,
Terantuk kalbu dalam lantunan doa pilu,
Bersama teman terkasih dan saudara terpilih,
Mengumbar rasa dan asa yang sama dalam bening jiwa,
Sandarkan lemah raga dalam genggam nista tangan kita,
Sembari menepis lelah dan dahaga,
Subhanallah…indahnya!

Teriring irama desir sukma menopang cinta,
Tenggelam dalam lautan kepasrahan,
dan engkaupun pergi…
menyisakan harap dan tanya yang tak pernah terjawab,
juga rindu yang tak pernah berlalu meski saat jumpaimu lagi,
bila kau tahu, betapa aku kehilanganmu!

Ya Allah, Ya Jami’…
pertemukan kami dengannya kembali dalam ikatan ukhuwah abadi,
jumpai keridhoanMu…

Memo Dinihari, 27 Ramadhan 1433H

Ketika aku merasa kamu pergi

Aku megenalmu tidak sebaik aku mengenal seseorang...
Setiap tingkahmu tidak mengingatkan aku pada siapapun, itu karena kamu memang berbeda...
Entah dari mana aku bisa mempercayaimu, bahkan lebih dari orang aku cintai...
Dan aku merasa aman melakukan itu...

Berulang kali aku aku takut karenamu...
Tapi tak pernah bisa membencimu, meski itu hanya sedikit...
Entah kau merasa nyaman dengan itu ataukah tidak...
Tapi, kau bukan hanya sekedar teman yang memberiku kebahagiaan, tapi juga ada duka yang membuatku belajar untuk belajar...

Berulang kali mungkin aku melakukan khilaf...
Kau tak pernah marah, tak juga mengulurkan tangan...
Tapi diam-diam kau selalu menyelamatkanku...
Itu yang membuatku ingin tetap mengagumimu...

Setiap aku mengingat Alloh...
Aku mengingatmu, begitu saja...
Ini bukan cinta dan masalah hati...
Tapi, ini masalah kehausanku pada guru dalam penghidupanku sepertimu...

Kini setelah suatu hari kau hilang begitu saja...
Ada ketakutan untukku untuk melangkah...
Ketika mungkin kau sudah enggan untuk memperhatikan...
Ketika mungkin kau mengira aku sudah tak bisa kau bina...

Pernahkah kau berfikir...
Mengapa Alloh mempertemukan kita...?
Aku menjawabnya 'iyah', tapi tak pernah menemukan jawabannya...
Mungkinkan kau masih ada untuk menjelaskannya...?

Mungkinkah kau memaafkan kekhilafan yang belum aku sadari hingga kini...?
Do'akan aku seingatmu saja...
Semoga Alloh membalas semua niat dan usahamu untuk menyenangkan-Nya...
Aku akan melangkah dengan sisa-sisa pelajaran yang sempat aku beri :')

'06

Jika Engkau mengizinkan

Assalamu’alaikum wr. wb…
Ya Alloh tahun ini aku akan menginjak tahun ke 20 di usiaku…
Begitu banyak undangan dari sanak saudara dan karib kerabat…
Undangan menikah, aqiqah, hingga kabar mereka ‘tak lagi’ berjodoh…

Aku seorang perempuan…
Perempuan yang sedikit banyak sudah membayangkan apa yang akan aku rasakan saat aku merasakan itu semua kelak…
Tapi, aku belum menginginkan itu semua… diri ini hanya berfikir “Masih adakah umur untukku untuk tiba di masa-masa itu…?”
Ini suratku untuk-Mu Yaa Alloh…
Sedikit perwakilan dari hati dan perempuan di dunia… (mungkin) ^^

Yaa Rabb…
Jika Engkau mengizinkan hamba berumur panjang…
Izinkanlah hamba menyelesaikan pendidikan lantas mengamalkannya dijalan-Mu. Izinkan hamba membahagiakan kedua orang tua hamba. Mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Izinkan hamba untuk membuat mereka beruntung telah melahirkan dan merawat hamba hingga dewasa.

Yaa Rabb…
Jika Engkau mengizinkan hamba berumur panjang…
Jika kelak hamba sudah mapan, pertemukanlah hamba denagn sosok imam yang senatiasa melabuhkan cintanya kepada-Mu. Yang mampu membimbing dan mengayomi hamba tanpa menyakiti. Sosok senatiasa tidak lemah menjalani ujian, yang senantiasa tidak terlena denagn cobaan dari-Mu. Menjadi anak dan menantu yang taat kepada orang tua, yang ringan tangan kepada tetangga, mampu menjalani kewajiban dengan baik dan menjadi sosok hamba yang sholeh untuk istri dan anak-anaknya.

Yaa Rabb…
Jika Engkau mengizinkan hamba berumur panjang…
Berilah kami putra dan putri yang sholeh sholeha. Keturunan yang sehat dan berakhlakul karimah. Yang senatiasa dapat meneruskan perjuanagan agama dan bangsanya. Sosok buah hati yang dapat menghormati orang tua dan senantiasa mengagungkan nama-Mu dan rasul-Mu disetiap langkah mereka.

Yaa Rabb…
Jika Engkau mengizinkan hamba berumur panjang…
Ridhoilah hamba menjadi sosok istri dan ibu yang penuh cinta, yang dapat menerima suka dan duka. Tidak pernah menyakiti dengan tangan, prilaku dan lisan. Ridhoilah hamba menjadi ma’mum yang dapat menyenangkan hati suami dengan segala upaya, yang dapat menjaga dan menyejukkannya ketika ia bersedih. Jadikan hamba menjadi sosok ibu yang baik, yang dapat dijadikan tempat berlabuh putra dan putri kami disaat mereka butuh tempat untuk menguatkan diri.

Yaa Rabb…
Jika Engkau mengizinkan hamba berumur panjang…
Jadikan kelak rumah tangga yang hamba bina menjadi lahan yang kokoh. Izinkan kami berkecukupan dan tetap bersyukur saat kekurangan. Jadikan kami keluarga yang saling menyayangi dan disayangi sahabat, sanak kerabat, dan tetangga. Jangan tutup pintu hati kami saat ada saudara kami yang membutukan jasa dan do’a.

Yaa Rabb…
Jika nanti hamba telah berada di ujung senja, maka panggillah hamba ditengah anak cucu yang taat pada-Mu. Temapatkanlah hamba di surga-Mu yang indah. Jagalah nama baik hamba meski tubuh telah terkubur tanah. Ringankanlah beban hamba saat akan mengahadap-Mu…

Yaa Rabb…
Jika nanti Engakau memanggil imam hamba terlebih dahulu, maka ringankanlah dosanya dan beratkanlah kadar pahalanya. Jadikan ia sosok yang di dambakan bidadari-bidadari surga-Mu yang jelita. Kuatkanlah kami yang ditinggalkannya…. Jagalah ia hingga kelak kami Kau pertemukan lagi.
Aamiin
Allahu Akbar…!:)

Wasalam

2012.10.01
Bumi Alloh
Pajarakan

Atika Rahmawati Ningsih

Saat aku jatuh cinta

Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang
melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatanku untuk mencintaimu
Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak
melebihi cintaku pada-Mu,
Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang
yang hatinya tertaut pada-MU,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak
berpaling dari hati-Mu.
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang
merindui syahid di jalan-Mu.
Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku
merindukan syurga-Mu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat
di sepertiga malam terakhirmu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang
menyeru manusia kepada-Mu.
Ya Allah, jika kau halalkan aku merindui kekasih-mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehinggah melupakan aku
pada cinta hakiki
dan rindu abadi hanya kepada-Mu.
Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwa-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya.
kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini
Dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada
kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan
bertawakal di jalan-Mu

Nb: Stttt... dapet copas tek Neng Dyah (emboh sopo gerangan)...
Uasli gae lumer... Wakakaka

Saat rindu ibu tak tepat waktu

Tersenyumlah nak,...
hari ini untuk ke sekian kali rindu membuncah dalam kisah pisah kita
tapi jangan salah, ku tak hendak beratkan langkahmu, tidak...
sekedar ingin kau tahu, ada rindu yang selalu menunggu

Tersenyumlah nak,...
mengingatimu pun sudah sejuk hatiku
tak perlu kita jumpa
bila itu kan membuat amanahmu tak terjaga
"Bunda, doakan saya..." itu yang pernah kau pinta
dan pastilah nak,
doaku mengalir begitu saja...
msq dengan lirih dan hati perih
atau di lain waktu
dengan gelegar suara dalam tegar,
kau tau, mengapa?
kar'na itu cita-cita kita
yang kini Allah mengabulkannya,..
rapikan lah semua kretivitasmu utk 10 tahun ke depan
dan ku tetap di sini hingga kau kembali

Tersenyumlah nak,...
namun sesekali menangislah dalam sujudmu
agar kau tak keras hati dan tetap santun dalam ketegaran
agar tetap rendah hati dan tak silau oleh kehidupan
dan agar kau selalu mengerti betapa  nikmat menetapi kebenaran
 Tersenyum ya, nak...
sembari lanjutkan tugas-tugasmu
menjadi khalifah mulia di bumiNya...
doa dan peluk bunda
semoga menghantarmu jumpai keridhoanNya
hingga mencapai surgaNya...

...dan teringatlah olehku saat dendang HIJAZ  terlantunkan dam bilik terdalam hati...hati kita...
Rindu itu adalah anugrah dari Allah, insan yang berhati nurani punyai rasa rindu...
Rindu pada kebenaran....dan juga kebahagiaan...

Senja di Kraksaan, Maret 2012

Stand by me




Saat terdiam dan merasa sepi, aku selalu teringat kisah ini dalam gelapnya pandangan di mata yang terpejam. Hanya senyum yang terkembang bisa menyatakan bahwa ini salah satu kisah yang masih aku simpan di antara padatnya memori hatiku sampai di lepas usia 20 tahun ini.

Fikiran ini membawaku ke tahun 1998. Bagai layar buram, aku melihat sosokmu yang lebih sedikit mungil di banding teman-teman yang lain. Aku tahu kamu tetanggaku, rumah ke lima dari depan rumahku dengan suara mesin jahit yang biasa di pakai ayahmu. Tiap pagi aku selalu bertemu denganmu saat ikut ibu berbelanja, sudah mesti kamu selalu bangun tidur dan meringkuk di gendongan ibumu yang cantik. Bisa aku tebak pasti yang kamu cari adalah kue serabi. Aku gak ngerti kenapa kamu suka kue itu, padahal warnanya tidak menarik. Tidak seperti kue dadarku yang selalu berwarna hijau atau kadang merah jambu.

Besok penerimaan siswa siswi TK KARTINI 1. Aku masih duduk manis, menikmati setiap rambutku yang di potong, biar  cantik katanya. Tangisanmu mengganggu, aku heran kenapa kamu gak mau potong rambut padahal itu akan membuat kamu ganteng. Kamu masih meronta seperti orang gila, membuat aku bangga karena ibumu bilang kamu manja gak kayak aku. Kini, giliranmu... kamu makin blingsatan, marah sampai merah. Rupanya kamu belum rela melepas kuncirmu yang seperti ekor tikus itu. Akhirnya ceritamu di batalkan, kamu gak jadi potong rambut.

Pagi itu cerah, aku terkagum-kagum dengan hamparan rumput sekolah. Aku belum pernah melihat benda hijau seluas itu sebelumnya, kecuali karpet musollah. Aku ingat betul waktu itu aku memakai batik biru dengan rok putih baru. Sedangkan kamu memakai baju monyet warna biru juga. Aku duduk berdua denganmu, menunggu ibu kita menyelesaikan pendaftaran. Kamu begitu pendiam, lagi-lagi kamu menangis. Padahal saat itu aku bersamamu, bahkan aku mau berbagi minum denganmu.
                “Kamu kenapa nangis melulu sih?”
                “Ibuuuk...!”
                “Sssstt... kamu berisik...!”

Ibumu menggendongku kerumahmu, lalu menurunkanku tepat di sampingmu. Katanya kita harus selalu bersama, karena teman harusnya begitu. Hari itu kamu meminjamkanku sepeda, aku hanya menuntunnya karena aku memang tidak bisa naek sepeda. Kamu baik, makanya aku selalu menolak saat ibuku mengajak pulang.

Hari itu, hari pertama kita sekolah. Ibu guru memisahkan kita, katanya karena aku perempuan dan kamu anak laki-laki. Aku senang-senang saja, karena aku sudah menemukan teman-teman yang bisa aku ajak bermain boneka, bukan hanya sekedar menuntun sepeda buta. Lagi-lagi kamu menangis, entah berapa kali ibumu harus turun tangan supaya kamu  diam.

Entah berapa lama waktu yang berlalu, sepertinya kamu sudah banyak teman laki-laki. Kuncir ekor tikusmu juga sudah tak ada, kini sudah berganti dengan kepalamu yang botak dengan sedikit rambut di depannya. Lebih senangnya aku, kamu sudah jarang nangis bahkan saat ibumu sudah gak menemanimu di teras sekolah. Kamu juga sudah jarang membuntutiku kemana-mana. Kamu sudah asik sekali dengan teman-temanmu yang suka bikin onar itu, onar-onar anak TK.

Suatu hari kamu bikin bu guru gila, karena kamu tidak kembali dari istirahat tadi. Aku duduk sabar di becak, sambil mengingat-ingat lagu Balonku yang di ajarkan bu guru tadi pagi. Aku kesal kenapa kamu belum datang, padahal aku mau tanya balon apa yanng harusnya meletus. Aku gak percaya sama tukang becak yang bilang kalo balon hijaulah yang meletus, karena aku gak mungkin mau kalo warna hijau yang meletus. Hijau itu warna kue dadarku. Ok, akhirnya kamu kembali... seperti biasa, kamu nangis lagi. Kamu manja...

2000
Kita sudah SD.
Wow, tempat itu ada banyak orang. Ada kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Kamu ingat Fauzan gak? Dia ganteng, aku suka. Tapi dia nakal, suka narik-narik rambutku, dan kamu selalu membelaku meski kamu tahu benar kamu itu sudah pasti kalah ngelawan Fauzan yang tinggi itu. Ah, cinta monyet itu berlangsung sampai aku kelas 6. Sedangkan kamu...? apa? Ternyata hobimu membuntutiku terulang kembali. Tapi aku kesal, kamu kan harusnya main sama teman laki-laki bukan gabung sama genk ku. Lagi-lagi kamu nangis. Huuft... tapi tak apalah, asal kamu mau aku suruh minta biodata Ilul, teman abangmu yang lebih ganteng dari Fauzan itu. Yess... kamu dapet, kamu gawat. Tapi sepertinya kamu gak suka aku bahagia, hingga akhirnya saat masa kelas 6 usai, pertemanan kitapun ikut usai.

2007
SMP
Aku bener-bener gak nyangka akan ngelewati masa putih biru tanpa kamu. Sedih sekali rasanya pas aku tahu kamu memang meilih sekolah lain agar gak bareng sama aku. Aku khawatir sama kamu, kamu kan lemah banget jadi cowok. Tapi aku benci sama kamu, kenapa sih kamu harus balik badan kalo ketemu aku. Gak pernah balas surat-suratku? Bahkan sampai membakarnya. Aku tahu cewekmu cantik, tapi masa kamu lupa sama aku?, kamu gak mau tahu tah aku suka sama siapa sekarang?.
Nah, benar kan... gara-gara cewek aku dengar kamu di pukuli kakak kelasmu. Coba aja kamu sekolah sama aku pasti aku belain kamu, karena ku lebih sedikit mirip laki-laki disini. Aku kesal kamu lemah, pantas saja ayahmu bilang kamu itu lembek seperti perempuan. Berubah dong...! tapi yaaah... harusnya kamu gak senekat itu. Kabur dari rumah, ngerokok, bolos, dan skors jangan di biasakan. Tapi, apa mau di kata kamu sepertinya sudah mau menunjukkan bahwa kamu memang bukan perempuan. Akhirnya kamu gak di dukung masukk SMA kan... hilang sudah harapanku bisa satu sekolah lagi sama kamu.


2009
Aku memulai masa putih abu-abuku, dengan semangat dan gembira meski tanpa kamu. Aku mulai aktif di organisasi, benar-benar mengikuti ekstrakurkuler dengan baik. Aku tak berani lagi mendekatimu, meminta maafmu. Aku makin sedih ketika mendengar kabar kamu bekerja, benar-benar gak mau aku bayangkan kamu berkeringat karena lelah. aku hanya ingin izinmu untuk melihat dan mendo’akanmu. Tak pernah aku jemu mendengarkan alunan melodi gitar yang kau mainkan. Selalu aku bertanya siapakah orang yang kau bayangkan saat kamu petik gitarnya. Kini kamu tinggi jangkung, sudah tak ada suara tangis mungil saat kamu merasa tertekan. Aku dengar hubungnmu dengan ayahmu juga tak baik, sampai-sampai ibumu harus bekerja ke luar kota. Aku takut kamu kesepian. Ah, maukah kamu kalau aku kembali...?.

Lebaran tahun ke 3 masa SMA.
Pagi itu masih ada sisa suara takbir. Aku menunduk diam di teras rumah sudah lebaran ke 5 kamu tak datang. Tapi uluran tangan itu mengagetkanku, saat aku mengangkat wajah ingin sekali  rasanya aku berlari. Itu kamu... inget gak?. Aku, aku, aku, aku maluuuu.... dan akhirnya ku sambut uluran tangnmu, tanpa kata, tanpa suara. Aku hanya bisa memandang punggungmu yang berlalu... sambil berteriak girang dalam hati “Apa kamu sudah kembaliiiii...???!”

Ternyata tidak.
Kamu tetap pasif seperti biasa.
Apa kamu malu?
Hmm... ok...! baiklah...

Akhirnya aku lulus sekolah. Aku tidak bisa mencapai cita-citaku untuk kuliah ke Malang. Aku down... aku keinget kamu. Siapa lagi temanku setelah ini...?, apa kamu peduli...?!

22 November 2011
“HBD yah . . .”
Itu pesanmu di aku FB ku. Aku girang bukan kepalang. Tanpa babibu aku pasang alarm 19 Agustus aku tak boleh lupa ngucapin selamat ulang tahun padamu secara semi live. Gak hanya cuma nyanyi Selamat Ulang Tahun sambil mantengin kamarmu setiap ja 00.00 seperti 5 tahun belakangan ini.

2012
Aktif aktifnya kuliah.
Keluargaku berantakan. Ingatkah malam itu aku bertengkar hebat dengan ayahku, lalu berlari keluar dan tak sengaja tertubruk padamu. Kamu hanya menahanku sebentar, “Jangan kemana-mana Tik?”, aku bahagia kamu mengkhawatirkanku... tapi saat itu tidak tepat untuk kita bernostalgia. Maafkan aku.... Aku berjalan di tengah malam yang berair tanpa alas kaki, tanpa tujuan. Aku mengingat kata terakhir... suara pertama yang kau tujukan padaku setelah 7 tahun tak pernah berbicara langsung padaku. “Aku gak akan pernah lupain kamu... sampai kapanpun kamu akan aku utamakan...”

2013
Aku pindah rumah. Kita sudah tak lagi bertetangga. Aku gak bisa lagi denger kamu mainin gitar dan menyanyi, gak bisa lagi liat kamu jalan depan rumah. Aku rindu....

4 Fame Shine




Sabtu, 19 Januari 2013

Gombal Bakor Part II



>>>Bi ounen narun usani dwejulkke (Di hari yang hujan, aku akan menjadi payungmu)
>>>Gottaga jichil ttaen jagun uijado dweljulkke (Ketika kamu lelah berjalan, aku bahkan akan menjadi kursimu)

>>>Yongwonhi norul seangil igasumman pumgo sara galkkoya (Aku akan hidup selamanya denganmu di hatiku)

>>>Oppa Saranghae, imal hatjima (kakak aku mencintaimu, jangan lupakan perkataanku ini)

>>>Jinan shiganeul semyeo apa woolji malgo. Jinan babo gateun sarang geuriweo malgo (Jangan menangis dalam kesakitan menghitung waktu yang berlalu. Jangan merindukan cinta bodoh yang sudah berlalu).

>>>Saranghae, saranghae. Hwanaedo gwaenchanha, yokhaedo gwaenchana. (aku mencintaimu, aku mencintaimu. Meskipun anda marah tidak apa-apa, meskipun anda memarahi saya tidak apa-apa).

>>>Geureomnikka jebal nat tteonajima. Gajima na saranganhaedo dwae. Naega deo manhi saranghamyeon deonikka (Jadi jangan tinggalkan saya jangan pergi. Anda tidak harus mencintai saya. Saya hanya akan mencintai anda sendiri)

>>>Dashineun ireoke sarang an halgeoya. Jiuda jiuda neorul jiwo buda neol ggeutnae mot ijeum yeon (Saya tidak pernah menginginkan cinta seperti ini. Ketika saya mencoba menghapus dan menghapusmu lagi, saya akan berhenti karena kenyataanya saya tidak bisa melupakan tentangmu)

>>>Jigeum daraseo neoege julgeon nunmul ppunide. Sasireun sasireun najigeum ulgo isseo geoteura aesseo useo boyeodo~ (Untuk anda yang telah meninggalkanku, saya hanya bisa memberikan air mata. Sebenarnya, sebenarnya saya menangis sekarang meskipun anda melihat saya terseyum)

>>>Gyeote isseul jagyeokhado eomneun nan janha. Haengbokhagireul. Deon beon dashineun majaochiji malja. (Saya tidak pantas untuk anda. Saya harap kamu dapat bahagia. Mari kita tidak pernah bertemu lagi)

>>>Hanaman saranghanika. Hanamyon chungbunhanikka. (Aku hanya cinta kamu. Aku hanya bahagia jika bersamamu.)

>>>Geogjongma itjanna. Usel ttae ni gippem dubaega dwaegae hemuke useikke. (Aku ada disampingmu. Ketika kamu tertawa mari kita tertawa bersama, agar kebahagian berlipat ganda)

>>>Gidarilkke na yeogi isseulge majimak sarang nan georan geol anikka (Ku akan menantimu, akan tetap disini, karena ku tahu kau adalah cinta terakhirku)

>>>Nuga naege mareul haedo neoman deuligo boineun nan eotteokhae ? (siapapun yang mengatakan padaku, aku hanya mendengar dan melihat engkau saja, aku harus bagaimana ?)

Gombal Bakor Part I



Neoreul sarang hamyeon halsurog :Semakin lama saling mencinta, semakin sayang~ *hahaxDD*

Saranghaneun : Kekasih *temennya yeojachingu dan Namjachingu*...
 
Kipeun sarang : cinta yang dalam *sedalem sumur tetangga hoho*

Sarangse reoun :cinta yang berkesan~

Sarangeun modeungeo seulchiyuhamnida : cinta itu menyembuhkan segalanyaaa *eciyeehehe*

Cheot nu ne sarange ppajida : jatuh cinta pada pandangan pertama * seperti jatuh cinta sma Bias hehe*

Neo jeongmal neomu areumdaeun yeoja , nan neolchoeum manna neo wa sarange ppajyeosseo..
nan neo gateun
yeojareul mannasseo jeongmal haengbokhae ^^
Kamu
adalah perempuan yg sangat cantik, aku jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu..
Aku
sangat senang bertemu dg perempuan sepertimu ^^

Saranghaeyo ... nan neo uihae bara gidwil gosibnida , nan neoreul hyang hae eonjek kajina geureol geoyeyo.
Aku
cinta kamu.. aku akan jadi bunga mataharimu, aku akan selalu meliahat kearahmu.
Saranghae dangsineul jeongmal losaranghae : aku mencintaimu sungguh mencintaimu :(

Miwohae dangsineul jeongmallo  miwohae! : Aku membencimu, sungguh membencimu! *waduh maen benci2 :(*
Dangsinin aegyeo teultteo nagandwie : setelah kau pergi dari sisiku~!
 
Nam dareung ireul ganeun naegen
Neon amumal
hajian hatji
Gidari
meji chyeoga neungeot da algoisseo... 
Aku berjalan dijalan yg berbeda
Kau
tak mengatakan apapun
Aku
merasa kau lelah menunggu
Aku tau...
Ajik deogaya haneun naege
Neon gidae
halsu doeopgetji
Geu
maeumi sigeoganeun geotnan neomu duryeowo...   
Kau masih terus berusaha
Kau
tak memiliki apapun utk diharapkan
Hati
perlahan menjadi dingin
Akuakansangatketakutan